Selasa, 05 April 2011

Polisi Gorontalo Menggila

Video "Polisi Gorontalo Menggila" berikut ini memang kocak dan lucu. Mungkin karena ingin melepaskan kepenatan akan rutinitas, Briptu Norman Kamaru membuat video Polisi Gorontalo Menggila ini bisa menjadi salah satu cara yang positif. Penat dan bosan hilang, dan bisa jadi Pak Polisi dari Koprs Brimob ini nanti akan tenar. Bukan tidak mungkin, sudah banyak contoh meraih popularitas lewat video Youtube seperti halnya Video Justin Bieber atau Keong Racun Sinta Jojo dan masih banyak yang lainnya.
 Lagu dalam goyang "Polisi Gorontalo Menggila" tersebut berjudul asli "Chaiyya Chaiyya", sebuah lagu India yang dinyanyikan oleh Sapna Awasthi dan Sukhwinder Singh. Lagu ini menjadi soundtrack film Dil Se pada tahun 1998 yang dibintangi bintang India papan atas Sharukkh Khan dan Malai Arora. 


Norman Kamaru, demikian nama amggota Polda Gorontalo yang berpangkat Briptu tersebut. Goyang "Polisi Gorontalo Menggila" sepertinya akan menuai beberapa kisah lanjutan untuk Briptu Norman Kamaru. Beberapa lama setelah video "Polisi Gorontalo Menggila" yang diperankan oleh Briptu Norman Kamaru "Khan", dirinya sempat menghilang. tetapi pada akhirnya bintang film India made in Indonesia ini mau angkat bicara tentang video lucu yang diunggah di Youtube tersebut. Niat Norman semula hanya sekedar iseng dan untuk menghibur rekannya yang sedang menghadapi masalah.
norman kamaru
Keseharian Norman Kamaru sendiri wajar dan biasa saja, seperti rekan-rekannya di Korps Brimob lainnya. Bahkan dia mengaku kaget ketika tahu video goyang India "Polisi Gorontalo Menggila" tersebut menjadi populer di dunia maya. Tidak ada niat untuk mencari sensasi ataupun melalaikan tugas dan menjaga kedisplinannya saat menjalankan tugas.
Tetapi, Kesatuan Brimob Polda Gorontalo, tempat Norman Kamaru bertugas, tetap menganggap dia melanggar prosedur. Dan atasan Norman, Kasat Brimob Polda Gorontalo AKBP Anang Supena memberikan teguran kepada anak buahnya tersebut.
Dari berbagai pihak dan kalangan masyarakat banyak yang berharap, agar tidak memberikan hukuman kepada sang Khan, Norman Kamaru.





Seputar Kebakaran Kilang Minyak Cilacap


Asap menepul dari tangki premium yang terbakar di Kompleks I Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap, Jawa Tengah. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO Interaktif, Cilacap - Api yang melalap tangki bahan bakar premium di Kompleks I Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap, Jawa Tengah, terlihat hingga Banyumas atau sekitar 40 kilometer dari lokasi. Polisi sudah melokalisasi tempat kebakaran sehingga warga diminta menjauh hingga 1 kilometer.

Warga yang tinggal 1 kilometer di dekat lokasi, Wadino, 45 tahun, mengaku ledakan keras terdengar sekitar pukul 04.30 dari lokasi kebakaran, Sabtu (2/4). “Kebakaran lebih besar dibanding yang kebakaran sebelumnya,” ujar Wadino. Lalu tangki T 31.02 ini berkapasitas 10.487 kiloliter.

Pada 3 Juni 2009, kilang penyulingan minyak Pertamina Cilacap juga terbakar akibat kebocoran di Kilang Fuel Oil Complex (FOC) II unit B.

Kebakaran kembali melanda kilang minyak di Cilacap pagi ini. Akibat kejadian tersebut, ratusan warga saat ini berkerumun menyaksikan kebakaran tersebut. Puluhan mobil pemadam kebakaran terlihat berusaha memadamkan api.


PT Pertamina Unit Pengolahan IV CIlacap merupakan salah satu dari tujuh unit pengolahan di tanah air yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348 ribu barrel per hari. Fasilitas di kilang minyak Cilacap pun merupakan yang terlengkap.


Menurut situs PT Pertamina, kilang minyak di Cilacap memasok 34 persen kebutuhan BBM nasional atau 60 persen kebutuhan BBM di Jawa. Kilang Minyak I sendiri dibangun dengan kapasitas 100 ribu barrel per hari.

 Berikut ini insiden-insiden yang terjadi di Unit Pengolahan IV Cilacap dari 2008 sampai tahun ini:
9 Maret 2008. Pipa kilang minyak PT Pertamina Cilacap terbakar karena alat pendingin meledak saat dibersihkan. Kebakaran tersebut menewaskan dua pekerja.

3 Juni 2009
. Kilang penyulingan minyak Pertamina Cilacap terbakar akibat kebocoran di Kilang Fuel Oil Complex (FOC) II unit B.
24 Januari 2010. Kilang minyak Cilacap mengalami gangguan. Tetapi bukan kebakaran melainkan letupan sesaat.

2 April 2011. Tangki bahan bakar premium kilang minyak di Kompleks I Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap terbakar.

Selly Yustiawati, Si Penipu Cantik Pernah Kerja di Gran Mahakam dan Nipu Rp 20 Juta


Kisah-kisah tentang Selly Yustiawati , si penipu cantik semakin marak. Para korban semakin blak-blakan bersuara. Teryata Selly pernah kerja di Hotel Gran Mahakam, Jakarta. Selly Yustiawati, dengan wajah innocent-nya pintar merayu korban untuk menyerahkan sejumlah uang saat menjadi karyawan Hotel Gran Mahakam. Di hotel itu Selly juga dikenal jago dalam mengutak-atik komputer.
“Ada Rp 20 juta ke atas dari 10 orang. Dari level manajer sampai staf yang kena,” ujar staf accounting Hotel Gran Mahakam yang enggan disebutkan namanya ketika berbincang dengan detikcom , Selasa (16/2/2010).
Aksi licik Selly itu, imbuhnya dimulai pada Desember 2008 hingga Januari 2009. Selly saat itu termasuk karyawan baru di hotel itu yang baru masuk pada November 2008.
“Awalnya dia melas-melas. Dia cerita orang tuanya bercerai, ibunya sakit keras habis opname operasi laser tenggorokan karena amandel,” ujarnya.
Jika tidak mempan, imbuhnya, Selly menawarkan Blackberry (BB) murah. Saat itu Selly mengaku menjual BB yang harga pasarannya Rp 7 juta dengan harga Rp 2 juta saja. Para korbannya, diminta untuk mentransfer uang lebih dulu. Tak mempan juga, Selly mengeluarkan jurus menjual voucher murah.
“Misalnya dia bisa mendapatkan voucher Simpati Rp 50 ribu dengan harga Rp 30 ribu, voucher Esia Rp 25 ribu dengan harga Rp 15 ribu. Saya waktu itu tidak mau karena tak ada pangsa pasarnya. Tapi dia mengatakan ada engkong penadah yang bisa beli,” tuturnya.
Selly menjanjikan penadah itu bisa membeli voucher Simpati seharga Rp 46 ribu dan voucher Esia yang dibeli dengan harga Rp 21 ribu. Tak tanggung-tanggung, untuk meyakinkan korbannya, Selly menelepon penadah itu di depan korbannya.
“Teleponnya di-loudspeaker, awalnya berisik banget lalu teleponnya dikecilin karena katanya teleponnya di tengah lalu lalang orang. Dia juga bilang punya kerja sama dengan orang dalam Telkomsel, Indosat dan Excelcomindo, kalau terbongkar bisa dipecat,” kisahnya.
Saat sudah yakin, Selly pun meminta korban mentransfer uangnya. Awalnya Selly memang menepati janjinya, membawakan voucher dan memberikan keuntungan sesuai janjinya.
“Setelah itu dia mengajak kerja sama dengan nominal yang lebih besar. Setelah uang ditransfer, nggak sempat terima hasilnya udah keburu ngabur setelah nipu temen saya yang lainnya,” ujar staf yang kena tipu Rp 4,3 juta ini.
“Penampilannya menarik dan innocent, orangnya seperti tanpa dosa. Bisa orang simpatik sama dia karena kebetulan di Gran Mahakam orangnya kekeluargaan, akrab. Pada saat dia mendekati saya, saya welcome aja kita saling percaya karena nggak pernah kejadian kayak gitu sebelumnya,” ujar staf accountingitu.
Kinerja Selly selama sekitar 3 bulan kerja di hotel itu, menurutnya, juga tidak terlalu kelihatan. Kepada staf itu, Selly mengatakan pintar mengotak-atik komputer.
“Pintar dalam arti mengutak-utik program Linux atau apa. Dia bikin data base Linux. Dia bilang dia otodidak, temennya yang ajarin. Dia waras bisa ngomong panjang lebar tentang komputer seolah-olah kayak ngerti padahal bukan bidangnya. Memang 25 persen kerjanya sudah selesai, sudah menunjukkan hasil memperbaiki sistem,” tuturnya.
Sebelumnya Selly telah menipu 10 orang dari jajaran manajer hingga staf Hotel Gran Mahakam. Selly telah membawa kabur Rp 20 juta dengan modus butuh uang karena orang tuanya sakit, menjual Blackberry murah hingga menjual voucher murah.
“Ya Selly pintarnya begitu, kecil-kecil (penipuannya),” ujar staf itu yang mengaku terakhir bertemu Selly saat digelandang ke Polsek Tanah Abang pada Januari 2010 lalu yang juga ditemani ayahnya, Yusral Rohban.
Saat itu staf itu bertanya apakah Selly ingat akan uang-uang karyawan Hotel Gran Mahakam yang dibawa pergi. Dan Selly pun menjawab, “Ingat Mbak, ingat. Tenang saya balikin nanti. Tinggal bilang ke papa.” (dirangkum dari: detik.com)

Melinda pembobol Citibank minta media tak bikin berita negatif

JAKARTA, kabarbisnis.com: Malinda Danuardja alias Melinda Dee alias Inong Melinda (47), pembobol rekening dana nasabah Citibank sebesar Rp 20 miliar, akhirnya muncul di hadapan para wartawan.

Melinda meminta pemberitaan media agar tidak hanya memojokkan dirinya saja. Dia meminta pemberitaan berimbang. "Semua sudah saya serahkan kepada lawyer. Saya ingin berita yang berimbang. Jadi tolonglah media bantu saya juga," ujar Melinda kepada wartawan, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/4).

Mantan Relationship Manager Citibank itu dibawa keluar dari Gedung Badan Reserse Kriminal Polri dan menuju Citibank cabang Landmark, Jakarta Selatan, tempat dia biasa berkantor. Ibu dua anak itu tampak mengenakan jaket berwarna merah muda. Meski di dalam penjara, Melinda tetap tampil modis. Namun, riasannya tak setebal di foto-fotonya yang banyak beredar di internet.

Saat ditanya wartawan tentang tindakan penggelapan dan pencucian uang nasabah yang disangkakan kepadanya, Melinda tutup mulut. "Coba tanya kepada lawyer saya saja," kata dia.

Melinda ditahan Kamis (24/3) malam lalu karena diduga melakukan tindak pidana pencucian uang karena memindahkan dana di rekening nasabah ke rekening miliknya. Dia diduga mengalirkan dana ke sejumlah bank di Jakarta. Dana lantas mengalir lagi ke beberapa perusahaan. Saat ini polisi telah menyita sejumlah dokumen dan sebuah mobil Hummer putih, Mercedes S300, Mercedez Benz S350, dan dua mobil Ferrari.

Senin, 28 Februari 2011

Persiba Balikpapan

Persiba Balikpapan
Logo Persiba
Nama lengkap Persatuan Sepak Bola Indonesia
Balikpapan
Julukan Beruang Madu,
Selicin Minyak
Didirikan 1950
Stadion Stadion Persiba,
Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia
(Kapasitas: 15.000)
Ketua Umum Bendera Indonesia H. Syahril HM Taher
Sekretaris Bendera Indonesia Drs. H Bangun Subekti
Bendahara Bendera Indonesia H. M. D. Riza, SE
Manajer Bendera Indonesia H. Dhimyatie Reza
Pelatih Bendera Indonesia Junaedi
Asisten Pelatih Bendera Indonesia Otnel Udan
Dokter Tim Bendera Indonesia dr. Fauzan Adhima
Liga Liga Super Indonesia
2009-10 Liga Super Indonesia,
Peringkat 3Persiba Balikpapan atau Persatuan Sepak Bola Indonesia Balikpapan merupakan sebuah tim sepak bola yang bermarkas di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia. Tim ini memiliki julukan sebagai tim Beruang Madu (maskot Kota Balikpapan), atau dikenal pula dengan julukan tim Selicin Minyak. Suporter Persiba Balikpapan dinamakan Persiba Fans Club.
Pada tahun 2008, Persiba diketuai oleh H. Syahril HM Taher. Manajer Umum Persiba saat ini adalah Edi Tarmo. Sedangkan pelatih Persiba Balikpapan sekarang adalah Daniel Roekito asal Indonesia, menggantikan Peter Butler asal Inggris.

[sunting] Skuad Senior

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.
Pos. Nama
15 Bendera Indonesia GK I Made Wirawan
24 Bendera Indonesia GK Galih Sudaryono
30 Bendera Indonesia GK Tri Sandi Utomo
5 Bendera Indonesia DF Absor Fauzi
12 Bendera Indonesia DF Rasmoyo
16 Bendera Indonesia DF Eddy Gunawan
20 Bendera Kroasia DF Mijo Dadic Kapten
26 Bendera Indonesia DF Rusdiansyah
28 Bendera Indonesia DF Muhammadan
32 Bendera Indonesia DF Ahmad Markus Bahtiar
45 Bendera Indonesia DF Erik Setiawan
55 Bendera Indonesia DF Ali Akmal
6 Bendera Indonesia MF Asri Akbar
7 Bendera Indonesia MF Stevanus Bungaran

No.
Pos. Nama
8 Bendera Korea Selatan MF Kim Yong Hee
10 Bendera Argentina MF Robertino Pugliara
11 Bendera Indonesia MF Muhammad Bahtiar
15 Bendera Indonesia MF Alief Maulana
19 Bendera Indonesia MF Abdul Hamid Mony
27 Bendera Indonesia MF Donny Siregar
31 Bendera Indonesia MF Trias Budi Susanto
71 Bendera Indonesia MF Dwi Joko Prihatin
9 Bendera Indonesia FW Khairul Amri
17 Bendera Paraguay FW Aldo Barreto
22 Bendera Indonesia FW Sultan Samma
37 Bendera Indonesia FW Eka Santika
87 Bendera Indonesia FW Eki Nurhakim